JAKARTA – Kecewa atas disahkannya RUU Organisasi Massa (Ormas) menjadi UU, kalangan buruh mengancam akan melakukan mogok nasional pada 16 Agustus mendatang. Demikian ditegaskan Presiden KSPSI, Said Iqbal, kemarin, di Jakarta.
Sebelumnya saat berorasi di depan gedung DPR, Senin lalu, Said secara tegas mengatakan, “Atas pengesahan DPR tersebut, kaum buruh akan membayarnya dengan darah, melakukan aksi mogok nasional pada 16 Agustus mendatang,” kata Said Iqbal.
Dijelaskannya, aksi pengesahan RUU Ormas ini merupakan bentuk pengkhianatan DPR terhadap rakyat terkait hak kebebasan berserikat warga negara.
“Jangan pilih anggota DPR yang sudah mengesahkan RUU Ormas ini, karena tidak memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan kalau aksi mogok nasional ini juga akan akan didukung oleh berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa. “Kita sudah mendapatkan dukungan dari masyarakat dan mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu Mendagri Gamawan Fauzi menyambut baik UU Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang baru saja disahkan DPR lewat paripurna, Selasa (2/7).
“Ormas merupakan aset bangsa dan potensi kekuatan masyarakat yang harus dikelola agar dapat memberi kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara,” kata Gamawan.
“Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan memang sudah seharusnya dilakukan karena sudah tidak sesuai lagi dengan semangat UUD 1945 sekarang.”
“Usulan perubahan itu sejalan dengan arah reformasi dalam rangka membangun sistem tata kelola organisasi yang baik, sehat, mandiri, profesional, transparan dan akuntabel. Sesuai dengan prinsip demokrasi berdasar Pancasila dan UUD 45,” jelas Gamawan.- (etosh/tbt/040713) - .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar